Nama saya adalah Nurul
Hanifah. Saya lahir di Bogor tahun 1994 sebagai anak pertama dari 3 bersaudara.
Perbedaan umur yang cukup jauh antara saya dan kedua adik saya membuat diri
saya menjadi sosok yang mengayomi dan mendahulukan kepentingan orang lain. Saya
bertekad untuk menjadi pribadi yang bisa dicontoh untuk kedua adik saya dan
membanggakan untuk kedua orang tua saya tentunya.
Semenjak umur 3th, saya
terbiasa ditinggal oleh kedua orang tua karena urusan pekerjaan orang tua yang
selalu berpindah-pindah. Hal ini membuat diri saya menjadi lebih mandiri dalam
melakukan berbagai hal dan tidak bergantung pada orang lain.
Dalam bidang akademis, dari
mulai SD hingga SMA saya mendapatkan hasil yang baik yang bisa membuat kedua
orang tua saya mengangguk-angguk dengan senyuman bangga. Hal ini tentu tidak
saya dapatkan dengan mudah. Perlu adanya kerja keras dan kemauan yang kuat
untuk terus belajar dan mempertahankan apa yang telah saya dapat. Walaupun begitu,
pernah suatu saat sifat malas saya muncul dan membuat hasil akademis yang saya
dapatkan tidak memuaskan dan membuat kecewa. Disaat itulah saya sadar bahwa
tidak ada hasil yang mengkhianati usaha. Hasil akan berbanding lurus dengan
usaha yang dilakukan. Ketika usaha saya kurang, maka hasil yang saya dapatkan
juga tidak sesuai dengan harapan. Maka dari itu, saya akan tetap berusaha untuk
mendapatkan hasil yang terbaik.
Pada saat ini, saya sedang menempuh pendidikan
di Universitas Gunadarma jurusan Teknik
Informatika. Awalnya saya merasa saya salah jurusan karena pelajarannya yang
cukup berat dan tidak saya mengerti. Terlebih jurusan teknik merupakan jurusan
yang terkesan keras yang lebih condong kepada kaum lelaki. Tidak heran jika
jumlah wanita di jurusan teknik lebih sedikit dibanding kaum lelaki. Dalam
menghadapinya, tentu saya perlu beradaptasi dan memang tidak bisa dibilang
mudah. Pantang menyerah adalah motto yang selalu saya tanamkan dalam diri saya.
Saya sudah membuktikan sendiri jika kita memiliki kemauan yang kuat dan pantang
menyerah hasilnya pun akan sesuai harapan. Begitulah pemikiran saya ketika saya
mulai memiliki pikiran jenuh dalam menjalani perkuliahan. Cara yang saya tempuh
untuk mengatasinya pun beragam misalnya dengan belajar dengan teman yang lebih
bisa, banyak membaca mengenai pelajaran yang terkait perkuliahan, mengikuti
workshop dan lain sebagainya. Sehingga seiring dengan berjalannya waktu, saya bisa menikmati proses
yang sedang saya jalani saat ini dengan senang hati.
Pada awalnya, saya juga
memiliki rasa percaya diri yang kurang dan gugup berbicara didepan umum. Akan
tetapi hal ini seakan hilang dari diri saya ketika saya memberanikan diri untuk
mendaftar dan diterima menjadi Asisten Lab TI. Saya dituntut untuk banyak
berbicara didepan orang banyak yang menyebabkan diri saya terlatih dan menjadi
lebih percaya diri dari sebelumnya. Rasa tanggung jawab yang lebih besar pun
seakan muncul dari diri saya. Pengalaman memang menjadi guru terbaik bagi saya.
Dengan mencoba, kita dapat mengetahui seberapa jauh kemampuan yang kita miliki
pada diri kita.
Saya menyadari bahwa diri
saya masih banyak kekurangan. Salah satu kekurangan yang saya miliki adalah
tidak tegas dan terkesan plin-plan dalam mengambil keputusan. Hingga saat ini saya
tetap berusaha untuk menjadi orang yang pantang menyerah, bertanggung jawab dan
menjadikan kekurangan saya sebagai acuan untuk memacu diri agar menjadi sosok
yang lebih baik lagi kedepannya.
0 comments:
Post a Comment